Ringkasan Puisi Pada Suatu Hari Nanti Karya Sapardi Djoko Damono: 2022

  • Tentang Puisi

Puisi ini ditulis Sapardi pada tahun 1989, dengan jenis puisi yang menjadikan tokoh utama dalam puisi ini, yaitu Aku, adalah sebagai pusat dan inti dari puisi ini. Puisi ini merupakan puisi yang dibuat dengan rapi, dan memiliki kesan yang indah dan mengesankan bagi mereka yang membacanya, dan juga puisi ini memiliki makna yang indah serta makna yang dalam. Puisi ini mengandung harapan darinya mengenai pelestarian karya-karya tulisnya serta harapan agar di masa depan muncul para penyair-penyair baru untuk terus berkarya dan menghasilkan karya-karya sastra yang baik, menggunakan kalimat-kalimat yang indah serta memiliki makna yang berguna bagi manusia dan kehidupan. Puisi ini juga menunjukkan pendapatnya mengenai para penyair yang menghasilkan karya satra yang bermakna dan dapat menginspirasi atau dapat diambil sebagai pelajaran yang berguna untuk mereka yang membaca karya-karyanya.

  • Tentang Penulis

Sapardi dilahirkan di desa Baturono, Solo, pada tanggal 20 Maret 1940, yang berdasarkan kalender Jawa merupakan bulan Sapar, yang mungkin menjelaskan darimana nama Sapardi itu berasal. Sapardi tumbuh besar ditengah-tengah berkecamuknya perang kemerdekaan. Pemandangan seperti bom yang dijatuhkan ke rumah-rumah besar merupakan hal yang biasa bagi Sapardi kecil.

Sejak dari tahun 1943, ketika keluarga Sapardi kecil memutuskan untuk pindah dari rumah kakeknya, Sapardi hidup berpindah-pindah karena mereka mencari tempat tinggal yang tidak terlalu banyak hiruk pikuknya, dan akhirnya pada tahun 1957, keluarga Sapardi kecil menetap di Komplang, sebuah desa kecil tetapi memiliki suasana yang tenang dan tanah yang luas.

Desa Komplang merupakan desa yang belum memiliki listrik dan desa itu pun adalah desa yang sangat sepi karena belum banyak ditempati oleh orang-orang. Oleh karena itu, karena banyaknya waktu luang dan tidak ada banyak kegiatan yang bisa dia lakukan dan dia dapat menikmati kesendiriannya. Sapardi mulai mengembangkan bakat menulisnya dan karya pertamanya yang berupa sajak dimuat di majalah kebudayaan di Semarang sebulan setelah dia belajar menulis.

Dan semenjak saat itu, bakat menulis Sapardi terus berkembang seiring umurnya bertambah dan dia telah menjadi salah satu sastrawan yang terkenal dan hebat di Indonesia dengan-dengan karya-karyanya yang indah dan menawan.

Karya-karya sastra yang telah dia hasilkan antara lain: Kumpulan Puisi/Prosa “Duka-Mu Abadi”, Bandung (1969); “Lelaki Tua dan Laut” (1973; terjemahan karya Ernest Hemingway); “Mata Pisau” (1974); “Sepilihan Sajak George Seferis” (1975; terjemahan karya George Seferis); “Puisi Klasik Cina” (1976; terjemahan); “Lirik Klasik Parsi” (1977; terjemahan); “Dongeng-dongeng Asia untuk Anak-anak” (1982, Pustaka Jaya); “Perahu Kertas” (1983); “Sihir Hujan” (1984; mendapat penghargaan Puisi Putera II di Malaysia); “Water Color Poems” (1986; translated by J.H. McGlynn); “Suddenly the night: the poetry of Sapardi Djoko Damono” (1988; translated by J.H. McGlynn); “Afrika yang Resah (1988; terjemahan); “Mendorong Jack Kuntikunti: Sepilihan Sajak dari Australia”; (1991; antologi sajak Australia, dikerjakan bersama R:F: Brissenden dan David Broks); “Hujan Bulan Juni” (1994); “Black Magic Rain” (translated by Harry G Aveling); “Arloji” (1998); “Ayat-ayat Api” (2000); “Pengarang Telah Mati” (2001; kumpulan cerpen); “Mata Jendela” (2002); “Ada Berita Apa hari ini, Den Sastro?” (2002); “Membunuh Orang Gila” (2003; kumpulan cerpen); “Nona Koelit Koetjing: Antologi cerita pendek Indonesia periode awal (1870an – 1910an)” (2005; salah seorang penyusun); “Mantra Orang Jawa” (2005; puitisasi mantera tradisional Jawa dalam bahasa Indonesia); “Kolam” (2009; kumpulan puisi).

  • Ringkasan Puisi Pada Suatu Hari Nanti Karya Sapardi Djoko Damono

Puisi ini bercerita mengenai seorang penulis/penyair/sastrawan yang menyadari bahwa pada akhirnya dia akan meninggalkan dunia ini dan dengan perlahan akan terlupakan oleh waktu yang terus bergerak maju, munculnya penulis-penulis lain, serta perkembangan dunia yang semakin pesat dan cepat. Lalu, penulis tersebut memikirkan cara apa yang dapat membuatnya dapat tetap berada di dunia ini walaupun dia telat meninggalkan dunia ini, membuatnya dapat tetap dikenang oleh semua orang dan tidak dilupakan begitu saja.

Dia kemudian menyadari bahwa karya sastra yang dia buat adalah cara agar dia tidak dilupakan begitu saja oleh mereka yang membaca karya-karyanya atau pun mengenal dirinya. Dia berpikir jika dia membuat karya-karya sastra yang menarik, indah, bermakna bagi para pembacanya, maka dia tidak akan mudah dilupakan oleh mereka, dan setiap para pembaca rindu akan dirinya ketika dia telah tiada, karya-karya sastra yang telah dia buat akan menjadi pelipur lara bagi mereka yang rindu akan dirinya sehingga pembacanya tidak merasa bahwa dia ditinggalkan begitu saja olehnya.

Jikalau suatu saat, dia mulai dilupakan oleh para pembaca setianya, suaranya mulai menghilang dari dunia, dia yakin bahwa karya-karya sastranya yang dia buat dengan sepenuh hati dan sepenuh jiwa akan kembali menggemakan namanya dan karya sastra tersebut akan kembali dibaca oleh mereka yang merasa bahwa karya ini adalah karya yang penting bagi mereka dan mereka akan dibuat rindu akan dirinya hanya dengan membaca karya-karya yang ditulisnya, dan karya-karya buatannya akan membawanya ke para pembaca baru, yang akan mengetahui siapa penulis dari karya tersebut, dan akan membantu mempertahankan dirinya di dunia dengan memberitahu orang-orang lainnya.

Dan jika suatu hari, mimpi-mimpinya tentang hal-hal di atas sudah dilupakan oleh orang-orang, dia yakin dengan karya-karyanya, yang telah dia buat dengan sungguh-sungguh akan menemukan jalan untuk tetap berada di dunia ini, dikenang dan digunakan untuk mengenangnya sebagai seorang penulis yang hebat dan mampu mengeluarkan karya-karya yang penuh makna, indah dan berguna bagi semua orang. Dia yakin karyanya tak akan pernah mati dan jika memang sudah dilupakan oleh orang lain pun, dia tetap memiliki keyakinan bahwa karyanya pasti akan tetap dibaca, dikenang, diingat sebagai karya dari seorang penulis yang menulis karya ini dengan kesungguh-sungguhan, dengan penuh rasa percaya diri dan penuh dengan harapan-harapan miliknya.

Whether you’re aiming to learn some new marketable skills or just want to explore a topic, online learning platforms are a great solution for learning on your own schedule. You can also complete courses quickly and save money choosing virtual classes over in-person ones. In fact, individuals learn 40% faster on digital platforms compared to in-person learning.

Some online learning platforms provide certifications, while others are designed to simply grow your skills in your personal and professional life. Including Masterclass and Coursera, here are our recommendations for the best online learning platforms you can sign up for today.

The 7 Best Online Learning Platforms of 2022

About the author

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Other related Posts